Custom Search

ti.co.id

Kamis, 31 Mei 2007

Pola Makan Sehat


Banyak penyakit berat bersumber dari makanan atau pola makan yang salah. Seperti hipertensi, asam urat, ginjal, kolestrerol bahkan kanker. Makanan memang erat kaitannya dengan kondisi kesehatan. Terbukti sejak jaman Nabi pun makanan sudah diatur, seperti makanan halal, haram, menyehatkan, memabukkan bahkan bisa menjadi sumber beragam penyakit. "Makanlah selagi lapar, jangan makan berlebihan, hentikan sebelum merasa kenyang," demikian kurang lebihnya petikan sebuah Hadis Nabi.

Untuk mendapatkan tubuh bugar dan sehat sebenarnya mudah, hidup teratur, cukup istirahat, rutin berolahraga, hindari stres dan pola makan yang sehat.

Pola makan yang sehat itu seperti apa sih? tentu yang mengandung semua unsur gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh, baik protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air. Sumbernya harus dipilih yang sealami mungkin. Berikut beberapa tip pola makan untuk hidup lebih sehat.

Pola Makan
Untuk Hidup Sehat


1. Sebisa mungkin hindari makanan dengan kandungan lemak (minyak, mentega, margarin, santan) yang tinggi. Kecuali Anda ingin badan menjadi melar dan lemak menggelambir di mana-mana. Sebenarnya dengan pola menu seimbang, asupan lemak sudah tercukupi lewat lemak alami yang terdapat di dalam kacang-kacangan atau biji-bijian.


2. Hindari bahan pangan atau makanan yang berpengawet. Jika terpaksa membeli bahan pangan di dalam kemasan, pilih bahan pangan yang mencantumkan dengan jelas "TANPA PENGAWET" Ini penting karena perut Anda bukan lumbung awetan. Jangka panjangnya, zat ini bisa menjadi pemicu kanker.


3. Pilih makanan atau minuman yang berwarna putih alami. Banyak orang, terutama anak-anak, selalu memilih makanan yang berwarna karena lebih menarik. Namun setelah Anda membaca tulisan ini, tinggalkan kebiasaan Anda menimbun zat aditive di dalam tubuh. Pilih makanan atau minuman yang tanpa pewarna alias berwarna putih. Kecuali warna alami dari bahan makanan tersebut, seperti cokelat dari bubuk cokelat, merahnya stroberi dll. Seperti membeli bahan puding misalnya, pilih yang putih, kerupuk juga pilih yang tanpa pewarna. Dengan demikian Anda terhindar dari kemungkinan risiko kanker karena dari pewarna tersebut.


4. Jangan menambahkan saus, kecap, garam dan bumbu-bumbu penyedap secara berlebihan. Jika memungkinkan hindari bahan pangan ini. Karena senyawa monosodium glutamat yang terdapat di dalam bumbu penyedap hanya memanjakan lidah Anda namun tidak untuk kesehatan.


5. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran. Vitamin, mineral, air, zat fitonutrien, antioksidan dan serat di dalam bahan pangan ini sungguh anugerah yang luar biasa. Selain badan menjadi sehat dan bugar, andapun terbebas dari risiko beragam penyakit seperti kanker karena kebanyakan buah dan dan sayuran mengandung serat yang dapat mengikat zat karsinogen penyebab kanker saluran pencernaan. Hindari durian dan emping karena mengandung gas dan tingi lemak, sedangkan emping mengandung purin pencetus asam urat. Cuci bersih sayuran dan buah sebelum di makan untuk mengindari kontaminasi bakteri dan residu pestisida.


6. Lupakan jeroan, otak, makanan berkuah santan kental, kulit ayam dan kuning telur. Bahan pangan ini merupakan sumber lemak penyebab obesitas dan ganguan kardiovaskular. Pilih daging tanpa lemak, makanan berkuah bening, susu rendah lemak, susu kedelai, yogurt, putih telur, dan ikan sebagai sumber protein yang baik.

7. Teknik pengolahan makanan juga mempengaruhi mutu makanan. Pilih makanan dengan metode memasak di kukus, di rebus atau di tumis dengan sedikit minyak. Metode menggoreng, memanggang dan di bakar kurang disarankan, selain mengandung banyak lemak, metode memasak ini juga merusak nilai gizi makanan karena panas tinggi. Apalagi makanan dibakar seperti satai misalnya, makanan yang gosong karena dibakar dapat memicu timbulnya kanker.

8. Perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas sehari, hindari minuman beralkohol, bersoda dan minuman dengan kandungan gula dan kafein tinggi. Jus sayuran dan buah juga baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.


Selamat Menjalani Hidup Sehat

Selasa, 22 Mei 2007

RESEP ROTI, LEMBUT, WANGI DAN BERSERAT HALUS



Menyajikan roti fresh from the oven untuk keluarga tentu sangat membanggakan. Namun ada kalanya para ibu kurang percaya diri jika akan membuat roti. "Susah dan sering gagal, " katanya. Padahal membuat roti itu mudah. Asal ukuran resep akurat, pemilihan bahan harus tepat dan metode pembuatan diikuti secara benar, pasti hasilnya akan maksimal. Berikut salah satu resep yang sudah lolos dapur uji dan menghasilkan roti yang lembut, wangi dan berserat halus. Selamat Mencoba

Resep/Foto/Dapur Uji/Food Stylist: Budi Sutomo

Roti Isi Sosis

Bahan:
500 g tepung terigu tinggi protein/hard wheat/cap cakra
100 gula pasir
10 g ragi instan/fermipan
100 g mentega/margarin
150 ml susu tawar cair
1 sdt bread improver/pengempuk roti/baker bonus

4 butir kuning
1 sdt garam halus
Olesan, aduk rata:
4 butir kuning telur
4 sdm susu tawar cair
2 sdt gula halus
Isi:
600 g sosis sapi, kerat, goreng. Tiriskan

Cara Membuat:
1. Campur tepung terigu dengan ragi instan, gula pasir, bread improver, kuning telur dan garam di dalam mangkuk mixer roti/mangkuk adonan. Jalankan mixer kecepatan 1 selama 2 menit. Tuang  susu tawar cair. Jalankan 2 menit, hentikan pengadukan dan tambahkan margarin/mentega. Aduk kembali selama 10 menit atau hingga terbentuk adonan yang kalis dan elastis.
2. Bulatkan adonan, letakan di dalam tempat tertutup dan hangat. Fermentasikan/diamkan selama 50 menit atau hingga adonan mengembang dua kali lipat. Kempeskan adonan, bagi masing-masing adonan menjadi potongan seberat 30 g. Bulatkan dan diamkan selama 10 menit.
3. Giling adonan, hingga ketebalan 1 cm. Letakan satu buah sosis di tengahnya. Gulung dan padatkan.
4. Letakan adonan yang sudah dibentuk di atas loyang beroles margarin. Beri beberapa keratan dengan pisau tajam pada bagian atasnya. Fermentasikan kembali selama 45 menit. Olesi permukaanya dengan bahan olesan.
5. Panggang adonan di dalam oven bertemperatur 200 derajat celsius selama 25 menit atau hingga roti matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat, dinginkan.
Untuk 20 buah


Tip:
Setep 1 (pengadukan dengan mixer roti) bisa diganti dengan cara mengaduk dengan tangan. Metodenya diuleni dan dibanting-banting hingga adonan kalis.

MAKANAN UNTUK BALITA



RESENSI

BUKU
TERBARU

Judul:

MAKANAN BALITA
Praktis, Sehat & Lezat

Penulis:
Budi Sutomo
Dr. Dwi Yanti Anggraini

Penerbit:
PT. Primamedia Pustaka

Harga:

Rp: 32.000

Pemesanan:
Unit Layanan Jual. Gedung Gramedia majalah unit 1 lantai 2. Jl. Panjang no 8 A. Kebon Jeruk. Jakarta. 11530- telpon 021- 5306263. SMS-0811908680. E-mail: ulj@gramedia-majalah.com

Resensi:

Usia balita merupakan masa peralihan makanan dari makanan pendamping ASI ke makanan orang dewasa. Namun, pemberiannya juga masih bertahap disesuaikan dengan kemampuan sistem pencernaan anak dan kebutuhan gizinya. Di usia ini, saatnya Anda memperkenalkan ragam makanan. Namun, ingat pilih yang sehat dan alami karena akan menentukan pola makan anak selanjutnya.

Sesuai dengan kemampuan pencernaan dan kebutuhan gizi, balita dipilah menjadi dua, yaitu batita (1—3 tahun) dan prasekolah (4—5 tahun). Batita merupakan konsumen pasif, artinya dia masih menerima saja makanan yang diberikan orang tuanya. Berikan makan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering (7—8 kali) sehari, terdiri atas tiga kali makan pagi, siang, dan sore, 2—3 kali makan selingan, dan 3—4 kali minum susu.Masing-masing usia ini memerlukan makanan yang berbeda sesuai tahap perkembangan saluran pencernaannya dan kebutuhan gizinya.

Berbeda dengan batita, anak prasekolah adalah konsumen aktif sehingga dia sudah bisa menentukan makanannya sendiri. Aktivitasnya juga lebih tinggi sehingga kebutuhan energinya lebih banyak daripada batita. Oleh karena itu, porsi makan diperbesar daripada batita dengan frekuensi diturunkan menjadi 5—6 kali sehari, terdiri atas 3 kali makan pagi, siang, dan sore dan 2 kali makan selingan. Susu 2 kali sehari (pagi dan malam hari) atau dicampurkan pada makanan.



Mengingat rentanya usia balita, maka penulis menyusun buku ini, harapanya, buku ini bisa menjadi panduan para ibu untuk menyusun menu bagi si buah hati. Selain puluhan resep yang disertai kandungan gizi, di dalam buku ini juga mengulas secara tuntas;

1. Pola makan balita berdasarkan kecukupan gizi yang dianjurkan
2. Angka kecukupan gizi balita yang dianjurkan
3. Sumber bahan pangan yang baik untuk balita, mulai dari protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan lemak. Dibahas satu persatu beserta cara menyapkanya.
4. Tip & trik mengatasi masalah makan pada anak
5. Merngatasi balita susah makan
6. Makanan selingan
7. Mengatasi balita susah minum susu
8. Cara mengatasi obesitas pada anak
9. Serta cara menanamkan kebiasaan makan yang baik pada anak

Buku yang layak dimiliki bagi para ibu, agar buah hati Anda tumbuh dan berkembang secara maksimal dengan makanan yang sehat dan alami.

TABLOID KULINER SAJI TERBARU



DUA BUKU

NONGOL
DI TABLOID

SAJI

Tabloid kuliner saji edisi 98 yang terbit tanggal 16-29 Mei 2007 telah beredar.
Di dalam edisi ini Anda disuguhi beragam resep Istimewa. Seperti mencoba berbagai macam resep kroket, aneka kudapan dari Ubi, kue semprong untuk wira usaha boga, hingga resep ala selebriti Oppie Andaresta yang selalu masak tanpa panduan resep.

Di dalam edisi ini juga di muat iklan dua buku terbaru dari budi boga, yaitu 109 JUS UNTUK TERAPI dan MAKANAN UNTUK BALITA. Saya Ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya terhadap PT Primamedia Selaku penerbit Buku saya dan Tabloid Saji.




Jumat, 11 Mei 2007

Nasi Goreng Tabur Abon, Makanan Bekal Anak



NASI GORENG
TABUR ABON


Resep/Dapur Uji/Foto: Budi Sutomo

Bagi seorang ibu, Membekali anak dengan makanan bekal tetu sangat membanggakan. Makanan bekal juga menjaga anak dari kemungkinan makanan jajan yang tidak sehat. Namun demikian, keterbatasan waktu, banyak ibu yang enggan membuat makanan bekal.

Resep berikut adalah salah satu makanan bekal yang praktis dan mempertimbangkan nilai gizi lengkap untuk kebutuhan gizi anak. Baik karbohidrat sebagai sumber tenaga, protein sebagai zat pembangun, vitamin dan mineral untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh anak. Selamat mencoba.

Bahan:
300 g nasi putih
50 g daging asap, potong bentuk korek api

40 g kacang polong
40 g wortel, potong dadu
2 sdm bawang bombay cincang
2 siung bawang putih, haluskan

2 sdm saus tomat
1/2 sdm kecap manis
1 sdm margarin/3 sdm minyak goreng
1/4 sdt garam halus
Taburan:
60 g abon sapi/ayam

Cara Membuat:
1. Panaskan margarin atau minyak. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. masukkan potongan daging asap, aduk rata.
2. Tuang nasi putih, wortel, kacang polong, saus tomat, kecap manis dan garam. Masak sambil diaduk-aduk hingga semua bahan matang. Angkat.
3. Siapkan kotak bekal, masukkan nasi goreng, taburi abon di atasnya. Hidangkan.
Untuk 2 porsi

Tip: Daging asap bias diganti bakso, daging ayam maupun sosis. Sedangkan sayuran bisa diganti sesuai selera.

download